Tumbuh
Seperti pinta ibumu pada Tuhan
Kau tumbuh seperti benih
Yang disirami cinta setiap hari
Sesuai doa ayahmu pada Tuhan
Kau bertumbuh seperti tunas
Di tanah yang panas
Kini setelah mampu berlomba dengan waktu
Memanjatkan buntalan doa dalam tiap bisu
Kau ingin bertumbuh seperti tulang
Tak terhitung berapa kalipun patah
Kau tumbuh tanpa goyah
Meski angin kadang murka
Membawamu sesat hilang arah
Kau pasti kembali pada rumah
Karena Tuhan berbaik pada pinta ibu ayah
Kini di tiap tambah satu pada dua puluhmu
Semoga anganmu terlempar ke langit paling jauh
Merubah hal paling busuk menjadi baru
Tetap berontak ingin tumbuh
Walau termakan api, tersedak abu
Sebuah puisi persembahan khusus di usia 23.
Comments
Post a Comment