Tak Pernah Ada Kita (sebuah tulisan singkat)

Ini tentang kau dan aku yang dulunya bermimpi bisa menjadi kita, dan terpaksa dikhianati fakta untuk bertemu lalu sekedar mengucap sudahi saja. Aku dengan ego-ku dan kau dengan kelabilanmu. Dua hal yang sampai kapanpun sulit untuk dilebur, jika salah satunya tidak dipaksa surut.

Opsinya dua, antara aku atau kau yang mengalah? Jika aku, maka ceritanya akan bernasib sama dengan terjangan ombak yang terpaksa berubah menjadi sapuan lembut di bibir pantai, untuk memastikan si manusia aman dari satu kata, tenggelam.
Jika kau, maka aku tidak tahu akan bagaimana. Gambaranmu dengan mudah samar dari kanvasku. Sesuai dengan perangaimu, mudah sekali berubah. Kemarin itu, hari ini beda lagi, besok berubah lagi. Sementara aku juga sudah lelah untuk lagi-lagi kembali menebak porsimu di hidupku.

Ketika yang tersisanya hanya kabutnya saja, orang-orang dengan menyebalkannya terus-terusan bertanya tentang kehadiranmu. Bertanya kemana larinya kita yang sempat manis dulu. Kita? Oooh maaf, aku menggunakan kata itu padahal nyatanya tak pernah ada kita di buku yang sama. Kau dan aku masih bertahan untuk menulis di kertas milik masing-masing.

Sampai pada akhirnya yang hitam digantikan oleh putih, yang putih ditambah dengan dua atau tiga warna lagi. Semenyenangkan itu ketika aku mengenal sosok lain selain kau. Hingga tersadar jika aku yang dulu masih tertidur, sehingga belum juga menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaanku. Dan ternyata aku menemukannya pada dia.

Jadi kisah ini bukan lagi tentang kau atau aku sebagai peran utamanya, tapi Tuhan berbaik hati menambahkan lakon baru dengan porsi baru. Aku tidak yakin dia si protagonis, karena sesekali dia juga menjahiliku. Haha. Tapi yang jelas dia yang menyadarkanku bahwa ada matahari baru yang lebih hangat setelah larut dalam adukan kelam dan dinginnya malam. 
Lalu apakah kata "kita" akan kutemukan bersamanya? Entahlah, karena yang pasti cerita ini masih dirajut untuk jadi akhir yang indah atau rasa yang seperti apa.




Seiring kanvas lama dirobek, ada kanvas baru yang kini siap digambar pola lalu diberi warna 💜

Rabu, 23 Januari 2019.

Comments

Post a Comment

Popular Posts