Love Myself Campaign

Hellooo, pengantar tidur plus cara mengakhiri hari ini lewat sebuah tulisan. Actually, ini hal yang lagi-lagi aku alamin. I'm at that stage ketika self pity aku gede banget, which is ini jelas ga bagus. Semakin ngerasa kasihan dengan diri sendiri, justru semakin berusaha mencari-cari alasan yang mengarah kesikap menyalahkan diri sendiri atas keadaan yang udah atau sedang terjadi. Aku pikir mentalku udah tangguh dong, aku pikir kepribadianku udah kuat, tapi karena suatu hal ini, akhirnya membuktikan kalau aku belum cukup kuat untuk nopang kakiku sendiri, dan terlalu rapuh hanya untuk belajar berdiri.

In case, aku tipe orang yang percaya ga ada usaha yang berkhianat dari hasil. Secara aku meyakini, kalau aku mau berhasil dalam suatu hal, aku harus trying my best, harus ada effort, dan doa udah pasti, biar aku puas sama hasil yang nantinya akan aku dapatkan. Most of us, aku rasa pasti begitu. Kamu bakal usaha apapun cara nya (dalam hal positif), biar semua tujuan kamu kecapai. Nah ketika goal kamu kecapai, kamu otomatis bakal ngerasa "Oh aku udah berhasil nih". Tapi, kadang kala jalan kamu ga semulus sesuai apa yang otak kamu bayangin sebelumnya, apa yang kamu bayangin ketika nge-set goals diawal.

Sebenarnya apa sih kerikil yang selalu ada di jalanku selama ini? Siapa sih musuh utamaku? Jawaban nya tidak lain tidak bukan ya DIRIKU SENDIRI. Selama ini yang aku lakuin udah bener memang, selalu usaha buat dapetin apa yang aku mau. Kayak contoh belajar rajin ampe hectic, biar IP ku tinggi dan semester ke semester ada  progress (ini subjektif ga semua orang begini, tapi dari kecil mindset buat selalu ada dijejeran top rank dengan nilai tinggi tu udah tertanam dalam otak, terus akhirnya jadi salah satu ambisi aku. Emang sih faktanya dari SD-SMA aku ga pernah ga juara 1 kelas.Tapi apa itu yang bikin bahagia?).

Jawabannya enggak, dengan jadi  juara terus meski aku dapat beasiswa bebas spp, didaftarin OSN Fisika dan akhirnya aku juara 3 se-kabupaten waktu itu, dapet ini dapet itu, pujian, blablabla macem-macem deh, semua itu ga bikin aku berpikir itu semua alasan buat aku appreciate diriku sendiri. Padahal kalo ditilik anak-anak seumuranku waktu itu belum berkesempatan ada diposisiku loh. Apakah ini pertanda aku tipe orang yang sangat ambisius dan sangat-sangat tidak gampang puas, atau orang macam apa sih aku ini?

Kesalahanku adalah, aku belum bisa menghargai usahaku sendiri, which is aku selalu berpikiran apa yang aku lakuin itu udah emang yang semestinya dilakukan sama orang banyak. Aku berpikir nothing special ketika aku melakukan hal tersebut. Sampai pada waktunya, mataku menangkap jika orang lain dengan effort yang sama, tapi aku malah anggap dia udah ngelakuin hal yang paling terbaik. What the hell with me? Ketika aku abai sama usahaku sendiri, dan justru overreact sama apa yang orang lain lakukan, itulah yang memicu self pity itu tumbuh dalam diriku.




I don't love myself. Thats the keywords for this case. Ketika kamu bisa mencintai diri kamu sendiri, kamu akan menghargai apapun yang kamu lakuin, kamu akan enjoy dengan itu, karena kamu tahu, yang paling kenal siapa diri kamu itu ya kamu sendiri, ga ada orang lain yang bisa mengenal kamu dengan baik, selain DIRI KAMU SENDIRI. Thats whyy gengs, aku belajar (dan aku harap kamu juga bisa ambil pesan yang sama), kita ambil contoh kalau terkadang kita terlalu munafik untuk mengakui kalo kita setidaknya butuh satu alasan untuk mencintai orang lain dalam hidup kita, tapi kita tetap aja tuh keukeuh bilang kalo "Gue mencintai lo tanpa perlu suatu alasan kok". Kedengeran BULLSHIT kan, ya gak haha? 

Sebenarnya, yang kita ga butuh satu alasan pun untuk mencintai, untuk kita jatuh cinta tu dekat dengan diri kita sendiri. Apa itu? Ya diri kita sendiri loh!! Karena dengan terpilihnya kita untuk lahir ke dunia itu udah bikin kita jadi sangat-sangat BERHARGA. Jadi kamu ga perlu sungkan untuk mengapresiasi hasil kerja kamu dan pencapaian kamu sekecil apapun itu. Misal cuma sekedar berani tampil dengan mengesampingkan rasa nervous dan tidak percaya diri kamu di depan kelas dan dosen, yang sebelumnya mungkin dalam 1 tim kamu cuma seringnya present sebagai orang dibalik layarnya aja (buat tampil kamu mungkin terlalu malu), ga perlu gengsi buat say thankyou ke diri kamu sendiri.

At least, ga ada coyy di dunia ini manusia yang sempurna. Jadi kamu ga perlu takut, kalau-kalau kamu ngelakuin suatu kesalahan. Si warrior akan ada di baris paling depan untuk mengakui jika dia salah, dan tanpa segan untuk memperbaiki kesalahan tersebut biar kedepan ga terulang hal yang sama.


LOVE YOURSELF, LOVE MYSELF! ❤

20180204

Comments

Popular Posts